Pembelajaran kontekstual (REACT)

Munculnya pembelajran kontekstual dilator belakangi oleh rendahnya mutu keluaran/hasil pembelajaran yang ditandai dengan ketidakmampuan sebagian besar siswa mnghubungkan apa yang telah mereka pelajari dengan cara pemanfaatan pengetahuan tersebut pada saat ini dan di kemudian hari dalam kehidupan siswa. Pembelajaran yang dapat mengatasi hal tersebut adalah pembelajaran yang memiliki kaitan dengan dunia bermain/nyata siswa, yakni pembelajaran kontekstual.

Hakikat Belajar
Proses ingin tahu seseorang secara tidak langsung akan menjadi proses belajar pada umumnya, rasa ingin tahu untuk membaca, rasa ingin tahu untuk menulis, rasa ingin tahu untuk berkendara, dan masih banyak proses belajar yang lainnya. Namun, pada hakikatnya belajar merupakan suatu proses yang disadari seseorang dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa. Dapat dikatgorikan beberapa proses perubahan hasil belajar yang disadari seseorang dalam usahanya.
Belajar adalah aktivitas yang dapat menghasilkan perubahan dalam diri seseorang, baik secara actual maupun potensial.
Perubahan yang didapat sesungguhnya adalah kemampuan yang baru dan ditempuh dalam jangka waktu yang lama.
Perubahan terjadi karena ada usaha dari dalam diri setiap individu.

Gagne (1977) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses perubahan tingkah laku yang meliputi perubahan kecenderungan manusia seperti sikap, minat, atau nilai perubahan kemampuannya yakni peningkatan kemampuan untuk melakukan berbagai jenis performance (kinerja). Perubahan positif yang terjadi akan memberikan dampak positif yang baik terhadap sikap seseorang. Selain itu, perubahan yang terjadi tidak hanya mencakup pengetahuan, tetapi juga keterampilan untuk hidup (life skills) bermasyarakat meliputi keterampilan berpikir (memecahkan masalah) dan keterampilan social, juga yang tidak kalah pentingnya adalah sikap.

Pembelajaran Kontestual
“Contextual teaching and learning is a conception of teaching and learning that helps teacher related subject matter content to real word situations; and motivates students to make connections between knowledge an its applications to their lives as family members, citizens, and workers and engage in the hard work that learning requires.”

Pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar dan mengajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengethuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga Negara, dan pekerja.

Karakteristik Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran kontekstual memiliki beberapa karakteristik yang khas yang membedakannya dengan pembelajran yang lain. Sounders (1999: 5-10) menjeaskan bahwa pembelajaran kontekstual difokuskan pada REACT (Relating: belajar dalam konteks pengalaman hidup; Experiencing: belajar melaluli konteks pncarian dan penemuan; Applying: belajar ketika pengetahuan diperkenalkan dalam konteks penggunaannya; Cooperating: belajar melalui konteks komunikasi interpersonal dan saling berbagi; Transfering: belajar penggunaan pengetahuan dalam suatu konteks atau situasi baru.)

Referensi :
Komalasari, K. (2014). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama.
Share on Google Plus

Never complained of shortcomings, because shortage remind you to continue to look for the power that is within you. -Tinta Quote- Jadilah pengutip yang Bijak dan Bertanggungjawab dengan mencantumkan dimana Anda mengutip.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment