NASAB
Nama
Abu bakar ash-Shiddiq sebenarnya adalah Abdullah bin Usman bin Amir bi Amru bin
Ka’bah bin Sa’ad bin Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai bin Ghalib bin Fihr
al-Qurasy at-Taimi. Bertemu nasabnya dengan Nabi SAW pada kakeknya Murrah bin
Ka’ab bin Lu’ai.
Dan
Ibunya adalah Ummu al-Khair Salma binti Shakhr bin Amir bin Ka’ab bin Sa’ad bin
Taim. Berarti ayah dan ibunya berasal dari kabilah Bani Taim. Ayahnya diberi
kuniyah (sebutan panggilan) Abu Quhafah. Dan pada masa jahiliyah Abu Bakar
ash-Shiddiq digelari Atiq. Imam Thabrani menyebutkan dari jalur Ibnu Luhai’ah
bahwa anak-anak dari Abu Quhafah tiga orang, pertama Atiq (Abu Bakar), kedua
Mu’taq dan ketiga Utaiq.
KARAKTER
FISIK DAN AKHLAKNYA
Abu
Bakar adalah seorang yang bertubuh kurus, berkulit putih. ‘Aisyah menerangkan karakter bapaknya, “ Beliau berkulit putih,
kurus, tipis, kedua pelipisnya, kecil pinggang (sehingga kainnya selalu turun
dari pinggangnya), wajahnya selalu berkeringat, hitam matanya, berkening lebar,
tidak bisa bersaja’ dan selalu mewarnai jenggotnya dengan memakai hinai maupun
katam”. Begitulah karakter fisik beliau. Adapun akhlaknya, beliau terkenal
dengan kebaikan, keberanian, kokoh pendirian, selalu memiliki ide-ide yang
cemerlang dalam keadaan genting, banyak toleransi, penyabar, memiliki azimah (keinginan keras), faqih, paling
mengerti dengan garis keturunan Arab dan berita-berita mereka, sangat
bertawakkal kepada Allah dan yakin dengan segala janji-Nya, bersifat wara’, dab
jauh dari segala syubhat, zuhud
terhadap dunia, selalu mengharapkan apa-apa yang lebih baik di sisi Allah,
serta lembut dan ramah.
KEISLAMANNYA
Abu Bakar adalah lelaki yang
pertama kali memeluk Islam, walaupun Khadijah lebih dahulu masuk Islam
daripadanya, adapun dari golongan anak-anak, Ali yang pertama kali memeluk
Islam, sementara Zaid bin Haritsah adalah yang pertama kali memeluk Islam dari
golongan budak.
Ternyata keislaman Abu Bakar
r.a. paling banyak membawa manfaat besar terhadap Islam dan kaum muslimin dibandingkan
dengan keislaman selainnya, karena kedudukannya yang tinggi dan semangat serta
kesungguhannya dalam berdakwah. Dengan kesilamannya maka masuk mengikutinya
tokoh-tokoh besar yang masyhur seperti Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi
Waqqas, Usman bin Affan, Zubair bin Awwam, dan talhah bin Ubaidillah r.a.
Di awal keislamannya beliau
menginfakkan di jalan Allah apa yang dimilikinya sebanyak 40.000 driham, beliau
banyak memerdekakan budak-budak yang disiksa karena keislamannya di jalan
Allah. Seperti Bilal r.a beliau selalumengiringi Rasulallah SAW selama di
Makkah, bahkan Dialah yang mengiringi beliau ketika bersembunyi di gua dan
dalam perjalanan hijrah hingga sampai di kota Madinah. Di samping itu beliau
mengikuti seluruh peperangan yang diikuti Rasulallah SAW bai itu perang Badar,
Uhud, Khandaq, Penaklukan kota Makkah, Hunain maupun peperangan di Tabuk.
KEUTAMAAN/KETELADANAN ABU BAKAR
1. Abu Bakar adalah sahabat
Rasulallah SAW di gua dan ketika hijrah. Allah berfirman dalam surat At-Taubah
: 40.
Artinya:
“Jikalau tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah
telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Makkah)
mengeluarkannya (dari Makkah) sedang dia salah seseorang dari dua orang ketika
keduanya berada dalam gua, …”
‘Aisyah, Abu Sa’id dan Ibnu
Abbas dalam menafsirkan ayat ini mengatakan, “Abu Bakarlah yang mengiringi Nabi
dalam gua tersebut.”
2. Abu Bakar adalah sahabat yang
paling banyak ilmunya.
Abu Sa’ad al-Khudri berkata,
“Suatu ketika Rasulallah SAW berkhutbah di hadapan manusia dan berkata,
“Sesungguhnya Allah telah menyuruh seorang hamba untuk
memilih antara dunia atau memilih ganjaran pahala dan apa-apa yang ada di
sisi-Nya, namun ternyata hamba tersebut memilih apa-apa yang ada di sisi
Allah.”
Abu Sa’ad berkata, “Maka Abu Bakar menangis, kami heran kenapa
beliau menangis padahal Rasulallah SAW hanyalah menceritakan seorang hamba yang
memilih kebaikan, akhirnya kami ketahui bahwa hamba tersebut ternyata tidak
lain adalah Rasulallah SAW sendiri, dan Abu Bakar yang paling mengerti serta
berilmu di antara kami.
3.
Orang yang paling dicintai
Rasulallah SAW
Diriwayatkan dari Abu Utsman
dia berkata, “Telah berkata kepadaku Amru bin al-Ash r.a. bahwa Rasulallah SAW
pernah mengutusnya dalam peperangan Dzatus Salaasil, kemudian aku mendatanginya
dan bertanya, “Siapakah orang yang paling kau cintai? Maka Rasulallah SAW
menjawab, “Aisyah!” Kemudian kutanyakan lagi, “Dari akalangan laki-laki?” Rasul
menjawab, “Bapaknya.” Kemudian kutanyakan lagi, “Siapa setelah itu?” Dia
menjawab, “Umar!” Kemudian Rasulallah menyebutkan beberapa orang lelaki.
USIA DAN WAFAT ABU BAKAR
ASH-SHIDDIQ
Al-Hafizh Ibnu Katsir berkata,
“Abu Bakar ash-Shiddiq wafat pada hari senin di malam hari, ada yang mengatakan
bahwa Abu Bakar wafat setelah Maghrib (malam selasa) dan dikebumikan pada malam
itu juga yaitu tepatnya 8 hari sebelum
berakhirnya bulan Jumadil Akhir tahun 13 H, setelah beliau mengalami sakit
selama 15 hari. Pada waktu itu Umar menggantikan posisinya sebagai imam kaum muslimin dalam shalat. Ketika sakit
beliau menuliskan wasiatnya agar tampuk pemerintahan kelak diberikan kepada Umar
bin al-Khattab, dan yang menjadi juru tulis waktu itu adalah Usman bin Affan,
setelah surat selesai segera dibacakan kepada segenap kaum muslimin, dan mereka
menerimanya dengan segala kepatuhan dan ketundukan.
Masa kekhalifahannya berjalan
selama 2 tahun 3 bulan, dan beliau wafat pada usia 63 tahun persis dengan usia
Nabi SAW, akhirnya Allah SWT mengumpulkan jasad mereka dalam satu tanah,
sebagaimana Allah mengumpulkan mereka dalam kehidupan.
Referensi:
Ibnu Katsir (2004). Al-Bidayah Wan Nihayah : Masa Khulafa’Urrasyidin.
Cet. I. Jakarta : Darul Haq.
0 komentar:
Post a Comment